Untuk memanage pengetahuan berarti mengetahui apa yang sudah diketahui, siapa saja yang tahu, dan bagaimana pentahuan sudah diterapkan dan bagaimana bisa diebarluaskan lebih jauh.

Pada perusahaan Airbus, penerapan knowledge management menghasilkan membanjirnya informasi detail  tentang proses-proses pada bagian perekayasaan (engineering), manufaktur, dan penjualan. Dari sekian banyaknya informasi dan pengetahuan yang masuk, diperlukan bagian pengelolaan khusus, karena informas dan pengetahuan tersebut terhitung sebagai aset dan modal perusahaan. Pengetahuan dan informasi tersebut pada akhirnya bisa digunakan dengan seijin perusahaan saja.